Produsen Mobil Listrik China Ketar Ketir Akibat Subsidi Ditarik dan Krisis Semikonduktor

Mobil Listrik China
Mobil Listrik China

Industri ini tidak terlepas dari risiko yang harus dihadapi, salah satunya adalah pasokan chip yang belum sepenuhnya teratasi oleh Feng Xingya, seorang manajer umum di GAC Motor.

China, yang merupakan pasar EV terbesar di dunia, telah terdampak oleh gangguan pasokan chip yang disebabkan oleh karantina COVID-19 sejak tahun 2020 serta ketegangan geopolitik dengan Amerika Serikat.

Hal ini menyebabkan produsen mobil untuk memperlambat produksi dan menyesuaikan target penjualan mereka.

GAC Motor sendiri pada Jumat (31/12) memprediksi pertumbuhan penjualan 10% untuk tahun 2023, turun dari perkiraan 12% untuk tahun ini.

Feng, CEO dari sebuah perusahaan industri EV di China, menyatakan bahwa kebijakan seputar EV seperti pencabutan subsidi merupakan salah satu faktor ketidakpastian yang dihadapi perusahaannya.

William Li, CEO dari Nio, juga mengungkapkan bahwa perusahaannya bisa mengalami tekanan yang kuat pada paruh pertama tahun 2023 karena permintaan yang lebih lemah setelah pencabutan subsidi tersebut.

Saat ini, pembeli EV di China bisa menikmati diskon antara 4.800 yuan hingga 12.600 yuan, namun subsidi tersebut akan berakhir pada akhir tahun ini.

Namun, Tu Le, pendiri konsultan Sino Auto Insights di Beijing, memperkirakan bahwa pemerintah China mungkin akan memperpanjang insentif EV karena China masih menghadapi kondisi ketidakpastian akibat pandemi serta tekanan pertumbuhan ekonomi.

Temukan Artikel Viral kami di Google News