Kemendikbudristek: Sekolah Harus Menjadi Tempat Yang Menyenangkan Bagi Siswa.

Kurikulum Merdeka yang diusung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bertujuan untuk menjadikan lingkungan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi peserta didik. Tujuannya adalah agar siswa merasa nyaman mengikuti proses pembelajaran dan menemukan dunianya di sekolah. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dan kontennya akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru juga akan memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Dalam sosialisasi Kurikulum Merdeka yang diikuti oleh guru-guru perwakilan dari sejumlah sekolah di Medan, Sumatera Utara, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Zulfikri M.Ed mengatakan bahwa proyek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Dalam Kurikulum Merdeka, para guru akan diberikan keleluasaan dalam memberikan pelajarannya kepada siswa. Guru bisa menggunakan alat bantu pengajaran hasil inovasinya sendiri yang disesuaikan dengan lingkungan di mana guru tersebut mengajar. Tujuannya adalah agar para guru lebih fokus dalam dalam peningkatan kualitas dalam proses pembelajaran dengan prinsip fleksibel, relevan dan berkeadilan untuk semua siswa dimanapun dia berada.

Selama ini, para guru merasakan bahwa pendidikan lebih disibukkan adminstrasi yang rumit dan materi yang banyak, dan guru lebih banyak mengurus kurikulumnya dari pada mengurus muridnya. Dengan Kurikulum Merdeka, para guru diarahkan lebih banyak mengurus muridnya. Sehingga, diharapkan Kurikulum Merdeka akan membangun kembali marwah pendidikan. Kurikulum Merdeka dirancang untuk membuat peserta didik bahagia dan berfikir bagaimana mencapai cita-citanya.

Dalam sosialisasi Kurikulum Merdeka, anggota Komisi X DPR, dr Sofyan Tan mengatakan, guru adalah fasilitator bagaimana pembelajaran di sekolah menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi peserta didik. Belajar itu harus bahagia seperti bermain dalam taman. Nah sekolah adalah tempat bermain yang dapat menghasilkan berbagai inovasi yang baru bagi siswa. Saat anak sekolah dan pulang sekolah harus bisa buat dia bahagia.

Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk berfikir logis dan Kurikulum Merdeka memang dirancang membuat peserta didik bahagia dan berfikir bagaimana mencapai cita citanya. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia dan mengembalikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan, membahagiakan dan membuat anak cinta belajar sepanjang hayatnya. Kita ingin anak-anak merasa sekolah itu bukan kewajiban, tapi sudah menjadi kebutuhan dan mereka mendapatkan dunianya.

Temukan Artikel Viral kami di Google News