SIGERMEDIA.COM – Baru Dirilis, Game Overwatch 2 Langsung Pecahkan Rekor dengan Review Buruk. Blizzard Entertainment, perusahaan kreatif di balik proyek tembak-menembak berbasis tim yang sangat diantisipasi.
Overwatch 2, telah mengambil langkah berani dengan merilisnya di platform Steam. Namun, keputusan ini, meskipun penuh harapan, ternyata menimbulkan gelombang kontroversi yang tak terduga.
Bagi para penganut Overwatch 2 yang memilih bermain di PC, tanggal 11 Agustus lalu menjadi hari yang dinantikan. Hari itu, permainan diluncurkan bersamaan dengan sebuah pembaruan besar yang diberi nama “Invasion”.
Kehadiran Overwatch 2 di Steam menjadi topik pembicaraan yang tak terduga. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pendahulunya, Overwatch, hanya tersedia secara eksklusif di Battle.net, platform akrab milik Blizzard Entertainment.
Namun, perdebatan sengit pecah seiring Overwatch 2 tiba di Steam. Gelombang kontroversi ini bahkan membawa judul game tersebut merosot ke dalam kategori ulasan paling negatif dalam sejarah platform Steam yang dikembangkan oleh Valve.
Pada pagi hari Senin (14/8/2023), deretan ulasan Overwatch 2 di Steam membentang dengan label ‘Overwhelmingly Negative’—sebuah sindiran tajam yang menjelaskan pandangan sangat negatif dari para pemain game ini.
Angka yang diberikan juga tidak menyenangkan. Dalam laporan dari TechRadar, Overwatch 2 hanya menerima skor 0,96 dari total 10 poin.
Skor ini bahkan mengalahkan jejak skor negatif dari beberapa permainan lain seperti Redfall, eFootball (PES), dan bahkan Battlefield 2042.
Kritik pedas yang dialamatkan kepada game ini sebagian besar muncul dari rasa kecewa para pemain terhadap pengalaman Overwatch 2.
Meskipun saat ini tersedia secara gratis, berbagai transaksi mikro di dalam permainan dianggap merugikan para pemain dengan cara yang tak terduga, mendorong mereka untuk mengeluarkan uang dalam dunia nyata.
Dalam upaya mendekati para pemain yang kecewa, Blizzard Entertainment mengakui bahwa keputusan untuk merilis Overwatch 2 di Steam adalah hasil pertimbangan yang matang.
Meskipun begitu, mereka menyadari bahwa adaptasi ini belum mencapai tingkat kepuasan yang diharapkan oleh komunitas fan loyal mereka.
Kontroversi ini memberikan pelajaran berharga kepada industri permainan tentang pentingnya keterhubungan dengan komunitas.
Meskipun pengembang memiliki niat baik untuk memperluas jangkauan permainan, keputusan seperti ini perlu dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan perasaan para pemain.
Sebagai catatan, ulasan beragam ini tidak sepenuhnya meruntuhkan semangat komunitas Overwatch. Ada juga suara-suara yang merasa adaptasi ini membuka peluang baru, memperkenalkan Overwatch 2 kepada pemain yang sebelumnya belum berkesempatan merasakan pesonanya.
Dalam dunia industri permainan yang dinamis, adakalanya langkah berani seperti merilis Overwatch 2 di platform yang berbeda bisa menjadi pemicu perubahan.
Meskipun terjadi perdebatan sengit dan penilaian negatif, waktu akan menentukan bagaimana langkah kontroversial ini akhirnya akan membentuk nasib Overwatch 2 di jagad gaming yang terus berubah.