SIGERMEDIA.COM – Resiko Obesitas Hingga Diabetes Meningkat Selama Pandemi: Jaga Pola Makan. Setahun sudah pandemi Covid-19 menghantui Indonesia. Hal tersebut membuat sebagian masyarakat memilih untuk lebih banyak berkegiatan di rumah.
Baca Juga : 3 Cara Mengatasi Insomnia Yang Perlu Anda Coba
Mulai dari bekerja dirumah hingga belajar dirumah. Aktivitas yang lebih banyak dilakukan dirumah membuat resiko obesitas hingga diabetes meningkat selama pandemi. Ini bukan hanya isapan jempol semata.
Baca Juga : Ini Cara Mudah Hilangkan Bau Sepatu dengan Bahan Sederhana
Dosen jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Denpasar, Ni Made Yuni Gumala mengatakan bahwa pada masa pandemi, pengaturan pola makan sangat diperlukan. Dimulai dari mengurangi jumlah lemak dan gula, tingkatkan konsumsi sayur dan buah, serta berolahraga.
Baca Juga : Tips Jaga Mata dari Radiasi Saat Pandemi
“Aktivitas ditingkatkan. Karena resikonya kalau obesitas lama terakumulasi akan mudah terkena penyakit degeneratif termasuk diabetes melitus atau kencing manis.” Ujar Yuni.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Obecity Research and Clinical Practice memberikan fakta bahwa 91% responden menyatakan bahwa mereka lebih banyak menghabiskan waktu dirumah daripada sebelum pandemi. Sementara itu, 22% responden telah mengatakan bahwa berat badan mereka naik 2.5 – 5 kg.
“Faktor resiko kenaikan berat badan selama WFH adalah tidur, ngemil, serta makan malam. Kurang ketatnya pola makan dan kurangnya aktivitas fisik.” Kata Zeigler Zachary dkk, dikutip dari solopos.com dari sciencedirect.com, 2020.
Kenaikan berat badan yang terus menerus dan terakumulasi dikhawatirkan menjadi lebih fatal. Obesitas salah satunya. Obesitas terjadi lantaran seseorang mengkonsumsi makanan lebih banyak ketimbang jumlah yang dibutuhkan tubuh. Apalagi di Indonesia tergolong tinggi dalam konsumsi jenis karbohidrat seperti nasi dan gorengan yang juga mengandung banyak lemak.
Baca Juga : Ini Manfaat Kulit Semangka dan Khasiatnya
Atau makanan yang tinggi garam dan MSG seperti makanan-makanan cepat saji, kripik kentang, atau makanan ringan lainnya yang juga merupakan makanan yang tinggi kalori. Makanan tersebut cenderung membuat seseorang untuk memakan dalam jumlah banyak dan terus menerus supaya menimbulkan rasa kenyang.
Tak hanya itu, resiko diabetes pun turut meningkat selama pandemi. Bagaimana tidak, kegiatan yang banyak dilakukan dirumah membuat sebagian masyarakat akan lebih sering ngemil. Konsumsi makanan atau minuman yang manis atau minuman yang bersoda juga lebih sering dikonsumsi selama WFH.
Resiko diabetes akan meningkat terlebih jika jarang melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang berarti. Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, ketua PERSADIA wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi tersebut mengatakan bahwa orang yang memiliki kelebihan berat badan memiliki resiko diabetes yang tinggi.
“Orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas memang memiliki resiko prediabetes dan diabetes yang tinggi” Ujar Prof. Mardi.
Maka satu satunya cara untuk mengurangi resiko obesitas hingga diabetes selama pandemi adalah menerapkan gaya hidup sehat, menjaga pola makan dan rajin berolahraga.
“Konsumsi makanan bergizi seimbang, membatasi asupan gula, garam dan lemak, istirahat cukup, dan rutin aktivitas fisik dapat membantu mengurangi obesitas yang dapat memicu prediabetes supaya tidak berkembang menjadi DMT2” Tutur Prof. Mardi.