SIGERMEDIA.COM – Cara Menentukan Awal Ramadhan Metode Hisab Dan Rukyat. Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa tahun 2021 jatuh pada 13 April 2021 yang merujuk pada hasil perhitungan astronomi atau dalam hal ini menggunakan metode hisab yang menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021 Masehi.” Tutur Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dilansir dari Antara (11/2/2021).
Berdasarkan hasil hisab, pada 12 April 2021, tinggi bulan saat terbenam matahari berada di posisi 3 derajat 44 menit dan 38 detik, ungkap beliau.
Sementara itu disisi lain, Nahdatul Ulama saat ini belum menentukan awal ramadhan karena akan melakukan sidang isbat yang nantinya merujuk pada penentuan ramadhan berdasarkan metode rukyat.
“Untuk penentuan awal ramadhan tahun ini, rukyatnya nanti di tanggal 29 Sya’ban, bertepatan dengan 12 April.” Kata Nahari (10/2/2021).
Perhitungan metode hisab atau bermakna metode hitung atau mengkalkulasi secara akurat yang dilakukan oleh para ahli falak (astronomi) terhadap pergerakan posisi hilal di akhir bulan untuk menentukan awal bulan-khusus, seperti ramadhan.
Sedangkan perhitungan metode rukyat yaitu aktivitas pengamatan hilal saat matahari tenggelam menjelang awal bulan kalender hijriyah.
Maka metode ini, hilal harus langsung terlihat oleh mata. Jika terlihat, maka esok hari adalah awal bulan. Jika tidak terlihat, maka perintah nabi Muhammad adalah menggenapkan hitungan hari dalam bulan berjalan menjadi 30 hari.
Perbedaan antara hisab dan rukyat secara sederhana terletak pada konsep melihat hilal. Pada metode hisab, ‘melihat hilal’ dipahami sebagai melihat tidak harus dengan mata, tetapi juga bisa menggunakan ilmu.
Sehingga menggunakan pendekatan rasional, melihat pola, membaca, menyusun prediksi dengan rumus-rumus.
Sedangkan metode rukyat, menggunakan pendekatan empirik, yakni menyaksikan tanda-tanda alam secara langsung, kemudian disesuaikan dengan hukum syariat yang berlaku.
Kontributor – Ariski S