SIGERMEDIA.COM – Jalur Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) kembali diterjang longsor pada Rabu, 3 April 2024, tepatnya di KM 64-400 arah Jakarta menuju Gerbang Tol Parungkuda.
Peristiwa ini menambah daftar kelam tragedi longsor di Tol Bocimi, yang sebelumnya pernah terjadi di tahun 2018 dan 2021.
Sepreti yang diketahui, Bencana longsor kembali terjadi di Jalan Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) pada Rabu (3/4) malam.
Peristiwa ini terjadi di KM 64-400 arah Jakarta menuju Gerbang Tol Parungkuda, tepatnya di wilayah Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga : Peluang Menarik! Raih Saldo DANA Gratis Rp4,2 Juta dari Program Prakerja Gelombang 66
Longsor tersebut mengakibatkan amblasnya lajur 1 sepanjang 15 meter dengan kedalaman 3 meter. Sebuah mobil Isuzu Panther dengan dua penumpang di dalamnya terperosok ke jurang akibat amblasnya jalan. Beruntung, kedua korban berhasil dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak dengan luka-luka.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut beberapa hari sebelum kejadian diduga menjadi penyebab utama longsor. Selain itu, kontur tanah yang labil dan sistem drainase yang tidak optimal turut memperparah situasi.
Akibat longsor ini, akses Tol Bocimi dari arah Jakarta menuju Sukabumi ditutup sementara. Pengguna jalan dialihkan melalui Ciawi dan Jonggol.
Baca Juga : 8 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis Rp100.000, Legal dan Tanpa Modal
PT Trans Jabar Tol (TTJ) selaku pengelola tol masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti longsor dan melakukan perbaikan jalan yang amblas.
Kejadian longsor di Tol Bocimi ini bukan pertama kalinya terjadi. Pada tahun 2018 dan 2021, longsor juga pernah terjadi di ruas tol yang sama.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi pengguna jalan dan menjadi alarm bagi pengelola tol untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pengguna jalan.
Baca Juga : Update Terbaru, Tol Bocimi KM 64 Ambles, 1 Mobil Terperosok
Upaya pencegahan longsor di masa depan perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, seperti peningkatan sistem drainase, penguatan struktur tanah, serta pemantauan dan patroli rutin di area yang rawan longsor.