SIGERMEDIA.COM – Walikota Metro, Wahdi ikut melakukan pemanenan padi di Sawah MT. 1 Rendeng, Purwosari, Metro Utara, Pada Rabu (24/3/2021).
Baca Juga : Ini Dia Jenis Sayur dan Buah yang Mengandung Pestisida
Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Metro, Hery Wiratno menjelaskan, dari luas lahan sawah di Kota Metro yaitu 2.948 Ha, petani dapat menanam padi seluas 2.918 Ha atau sekitar 98,98%.
“Syukur alhamdulillah. Sampai dengan musim tanam ini, para petani telah mampu menanam padi selama 4 kali berturut-turut dengan produktivitas yang cukup baik, yaitu sekitar 6,4 – 7,2 ton per hektar gabah kering panen.” Kata Hery.
Baca Juga : Ini Cara Mendapatkan Sertifikat Halal Gratis bagi UMKM
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Metro menegaskan bahwa pihaknya memberikan perhatian sungguh-sungguh dalam sektor pertanian dan berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
“Pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam pembangunan sektor pertanian dan telah berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan pangan serta kesejahteraan petani.
Baca Juga : Bupati Lampung Tengah Tetapkan Harga Singkong Rp 900/Kg
Demikian juga pemerintah daerah telah menempatkan kesejahteraan sebagai hal utama, sebagaimana tertuang dalam visi Kota Metro yaitu terwujudnya Kota Metro berpendidikan, sehat, sejahtera, dan berbudaya.” Tandas Wahdi.
Wahdi menargetkan untuk produksi 2021 diprediksi sekitar 35.545,6 ton gabah kering panen dengan luas lahan sawah 2.948 Ha dan rata-rata produktivitas 6,4 ton per hektar. Pada musim tanam I seluas 2.923 Ha dan musim tanam II seluas 2.631,5 Ha.
Baca Juga : Utang Sebesar 10 Ribu T Akan Diwariskan di Akhir Jabatan Jokowi
Sementara sekitar 10% areal persawahan mengalami kurangnya aliran air dikarenakan sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami kemarau, ditambah saluran irigasi Sekampung-Batanghari, mulai pintu air KBH 8A masih mengalami perbaikan.
“Hal ini dipengaruhi oleh wilayah di Indonesia sebagian besar mengalami kemarau. Ditambah saluran irigasi Sekampung-Batanghari, mulai pintu air KBH 8A masih mengalami perbaikan. Sehingga ada sebagian wilayah yang tidak dapat jatah gadu.” Jelasnya.
Wahdi menambahkan bahwa karna kondisi tersebut, 10% areal persawahan yang mengalami kurang air dapat ditanami jagung atau tanaman palawija lainnya.
Dalam sambutan tersebut, Wahdi meminta kepada para jajaran untuk memberikan berbagai kemudahan bagi petani dalam mendapatkan sarana produksi dan mengurangi biaya produksi.
“Saya minta para jajaran, agar dapat memberikan berbagai kemudahan kepada para petani dalam mendapatkan sarana produksi dan mengurangi biaya produksi.
Hal itu dapat dilakukan dengan berkoordinasi, bimbingan, dan pengawalan, menyediakan subsidi benih, pupuk bersubsidi, alat, serta pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang rendah yaitu 5% per tahun. Tak lupa hasil produksi para petani harus dihargai sesuai dengan patokan harga pasar yang wajar.” Tuturnya.
Kontributor – Ariski S
Editor – Devi Ari L