Vaksin Covid-19 Dalam Bentuk Pil Akan Uji Klinis Mulai Juni 2021

SIGERMEDIA.COM – Perusahaan Pembuat Vaksin Covid-19 dalam bentuk Pil, Oravax mengumumkan akan melakukan uji klinis tahap I pada manusia pada Juni 2021 mendatang.

Baca Juga : Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Akan Disahkan dalam Waktu Dekat

Langkah tersebut merupakan tahap paling awal dari pengembangan vaksin. Tidak ada jaminan keberhasilan. Namun jika berhasil, tetap membutuhkan waktu satu tahun atau lebih sebelum vaksin pil tersebut diizinkan untuk digunakan.

Baca Juga : Krakatau Steel Dituding Selundupkan Baja dari China, Rugikan Negara 10 T

Dilansir dari Business Insider, Kamis (25/3), Oravax adalah usaha patungan dua firma, yaitu perusahaan Israel-Amerika, Oramed dan Perusahaan India, Premas Biotech. Vaksin oral atau vaksin dalam bentuk pil merupakan vaksin generasi kedua yang dirancang agar lebih mudah diberikan dan didistribusikan.

Baca Juga : Jelang Ramadhan, Pemprov Lampung Pastikan Pasokan Daging Aman

“Vaksin oral memungkinkan orang untuk mengkonsumsi vaksin sendiri di rumah.” Ucap Nadov Kidron, CEO Oramed, dalam pernyataan perilisan, dikutip dari Science Alert, Kamis (25/3/2021).

Profesor Kedokteran, University of East Anglia, Paul Hunter mengatakan bahwa pembuatan vaksin Covid-19 oral memerlukan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Menurutnya, pihaknya membutuhkan studi yang benar-benar membuktikan manfaat vaksin oral. Ia mengatakan bahwa vaksin tersebut cocok untuk orang yang memiliki phobia jarum suntik.

Baca Juga : Ikut Terjun Panen Padi di Purwosari, Walikota Metro Minta Jajaran Permudah Petani

“Kami membutuhkan studi yang benar untuk membuktikan manfaat vaksin oral. Tapi vaksin itu mungkin juga bermanfaat pada orang yang sangat takut jarum suntik dan mungkin lebih mudah serta lebih cepat untuk diberikan.” Tandasnya.

Baca Juga : Ini Dia Jenis Sayur dan Buah yang Mengandung Pestisida

Dalam laman resminya, Oramed mengatakan bahwa vaksin pil Covid-19 buatannya merupakan vaksin antigen rangkap tiga Like Particle (VLP) yang menargetkan tiga protein struktural. Sehingga vaksin tersebut diklaim cocok untuk perlindungan diseluruh mutasi corona.

Baca Juga : Ini Cara Mendapatkan Sertifikat Halal Gratis bagi UMKM

“Pemberian vaksin secara oral harus memungkinkan inokulasi skala besar dan distribusi vaksin yang lebih mudah tanpa memerlukan suntikan.” Katanya.

Kontributor – Ariski S
Editor – Devi Ari L

Temukan Artikel Viral kami di Google News