SIGERMEDIA.COM – Vaksin Sinovac. Indonesia kembali menerima 16 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin Covid-19 dari Sinovac. Kedatangan bahan baku tahap ketujuh tersebut telah melengkapi jumlah keseluruhan bahan baku vaksin Sinovax menjadi 53,5 juta dosis bahan baku.
Baca Juga : Berlaku Mulai 6 – 17 Mei, Pemerintah Resmi Larang Mudik Lebaran 2021
Bahan baku sebanyak 53,5 juta tersebut akan diproses oleh Bio Farma menjadi vaksin Sinovac siap pakai yang diperkirakan akan berjumlah 43 juta dosis.
Baca Juga : Jokowi Menjamin pada Juni 2021 Tidak Ada Beras Impor Masuk Indonesia
“Dari total 53,5 juta dosis ini diperkirakan akan menjadi 43 juta dosis karena ada waste test. Sejak kedatangan vaksin bulk pertama, kita sudah mulai proses produksi dan sampai hari ini sudah menjadi 24 batch atau sekitar 24 juta dosis dan sudah didistribusikan sebanyak 17 juta dosis.
Baca Juga : Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyelesaian Bank Muamalat Tidak Berlarut Larut
Datangnya 16 juta dosis hari ini akan memperpanjang proses produksi vaksin Covid-19 ini.” Tutur Jubir Pemerintah untuk vaksinasi dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, dalam Dialog Produktif yang disiarkan secara virtual, pada Kamis (25/3/2021).
Baca Juga : Jadwal SepakBola 26, 27, 28 Maret 2021
Bambang Heriyanto menjelaskan, waste test dalam proses produksi bahan baku menjadi vaksin siap pakai adalah hal yang lumrah. Maka tidak heran apabila jumlah bahan baku yang masuk dan jumlah vaksin yang telah diproduksi berkurang beberapa persen.
Baca Juga : Ini Dia Jenis Sayur dan Buah yang Mengandung Pestisida
Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono mengatakan, pemerintah harus mengkombinasikan penggunaan berbagai macam merek vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksin seluruh populasi sasaran. Karena kondisi kedaruratan saat ini dunia sedang berebut vaksin. Sehingga yang tersedia adalah yang terbaik untuk digunakan.
Baca Juga : Kasus Korupsi Pengadaan Benih Jagung, Kejati Lampung Telah Tetapkan Tiga Tersangka
“Ketersediaan vaksin menjadi sangat vital dalam menjaga kelancaran program vaksinasi yang dijalankan pemerintah. Karena dalam masa kedaruratan pandemi saat ini, seluruh dunia berebut vaksin. Oleh sebab itu, vaksin yang tersedia adalah vaksin yang terbaik untuk digunakan.” Tandas Dante Saksono.
Dikutip dari release resmi Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan bahwa bahan baku yang baru datang tersebut akan masuk dalam proses produksi pada 4-16 April 2021.
Sehingga jika dihitung dari tahap pertama hingga ketujuh, vaksin yang telah di terima Indonesia, baik dari Sinovac dalam bentuk jadi dan bulk, dan AstraZeneca berjumlah kurang lebih 57,6 juta dosis vaksin.
Kontributor – Ariski S
Editor – Devi Ari L