SIGERMEDIA.COM – Harga Tahu dan Tempe. Harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe di kisaran Rp9.750-Rp9.900 per kilogram (kg) dan harga di tingkat gudang importir Rp9.200-Rp9.300 per kg, harga tersebut akan stabil dijaga Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Baca Juga : Panglima TNI Mengimbau Umat Beragama Tetap Beribadah, TNI-Polri akan Kawal Keamanannya
Selanjutnya harga Per potong tahu tetap stabil dengan kisaran Rp650 dan harga tempe tetap Rp16.000 per kg.
Syailendra, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, mengatakan, “Meski saat ini terjadi sedikit kenaikan harga kedelai dunia, Kemendag menjamin stok kedelai penyediaan April 2021 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional dengan harga yang stabil dan terjangkau,” katanya dikutip dari laman resmi Syailendra, Sabtu (3/4).
Baca Juga : Tak Boleh Mudik, Ditlantas Polda Lampung Adakan Sosialisasi Larangan Mudik lebaran 2021
Sedangkan harga kedelai dunia untuk penyediaan April 2021 berada di kisaran USD 14,33/bushels, terdapat kenaikan harga di kisaran 3,69 persen dari penyediaan sebelumnya yakni di Maret 2021 yang sebesar USD 13,82/bushels. Harga tersebut berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT).
Baca Juga : 10 Aplikasi Paling Banyak Diunduh Q1 2021, TikTok Menduduki Posisi Pertama
“Diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya,” harapnya.
“Harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe tersebut merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia yang terjadi sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang,” jelas Syailendra.
Baca Juga : Menko Airlangga Optimis, Ekonomi Indonesia Akan Capai 5,6 Persen Tahun 2021
Ia menjelaskan, “Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik ketika terjadi penurunan atau pun kenaikan. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar,” katanya.
Baca Juga : KPK akan Segera Menghapus Status Buron Pemegang Saham BDNI
Syailendra juga mengimbau kepada para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara rutin kepada seluruh pengrajin tahu dan tempe, termasuk anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Pusat Koperasi Tempe Indonesia provinsi maupun Koperasi Tempe Indonesia kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Baca Juga : GenPI dan Disparekraf Siap Bersinergi Kembangkan Pariwisata di Lampung
“Kami harap produksi tahu dan tempe dapat terus berjalan. Sehingga, masyarakat tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga yang terjangkau,” tutup Syailendra.
Editor – Devi Ari L