SIGERMEDIA.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Developing-Eight (D-8) secara virtual pada Kamis (8/4/2021).
Pertemuan tiga tahunan tersebut dihadiri oleh delapan negara yang meliputi Indonesia, Bangladesh, Iran, Malaysia, Mesir, Pakistan, Turki, dan Nigeria.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mendorong terhadap adilnya akses terhadap ketersediaan dan keterjangkauan vaksin. Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin negara D-8 untuk menolak nasionalisme vaksin.
Baca Juga: Kabar Gembira! Ongkir Belanja Online Jelang Lebaran Disubsidi Pemerintah
“Presiden mengajak pimpinan negara D-8 menolak nasionalisme vaksin dan mendukung vaksin multilateral.” Ujar Menlu RI, Retno Marsudi, saat menyampaikan pesan Jokowi dalam KTT.
Jokowi tegaskan tolak nasionalisme vaksin, karena vaksin adalah barang publik global. Sehingga dunia seharusnya bekerjasama untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin untuk semua. Sehingga tidak boleh ada negara yang membatasi produksi atau distribusi vaksin untuk negara lain.
“Dunia harus menggandakan kapasitas produksi dan ini berarti tidak boleh ada restriksi terhadap produksi dan distribusi vaksin.” Katanya.
Baca Juga: Pelabuhan Merak-Bakauheni Tak Layani Penyeberangan Orang Pada 6-17 Mei
Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa sejumlah negara, termasuk Indonesia sedang mengembangkan vaksin untuk diproduksi sendiri. Sehingga ia berharap agar D-8 dapat bekerjasama dalam mengembangkan dan memproduksi vaksin untuk pemulihan secara global.
“Beberapa negara dari D-8 termasuk Indonesia saat ini tengah mengembangkan produksi vaksin mandiri atau vaksin merah putih. Untuk itu, D-8 harus membuka kerjasama pengembangan dan produksi vaksin kedepan.” Tuturnya.