China Diambang Krisis Listrik, Investor Kabur

SIGERMEDIA.COMChina Diambang Krisis Listrik, Investor Kabur. Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah pemerintahan lokal China sudah membatasi pemakaian listrik, batasi atau sampai menghentikan produksi pabrik. Pemadaman listrik secara mendadak di sejumlah daerah di China ini menggerakkan beberapa perusahaan asing mengubah investasinya ke negara lain.

Baca Juga : Jadwal SepakBola 1 2 3 Oktober 2021

Limitasi terkini datang saat negara tersebut hadapi kekurangan batu bara untuk hasilkan listrik, dan kewenangan regional ada di bawah tekanan yang bertambah untuk mematuhi ajakan pemerintahan pusat untuk membatasi emisi karbon.

“Beberapa perusahaan berada di ambang pintu untuk berinvestasi di China. Tetapi mereka memutuskan untuk tidak meneruskan saat ini,” kata Johan Annell, partner di Asia Perspective, sebuah perusahaan konselor seperti dikutip CNBC, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga : Hasil Liga Champions, Bayern Vs Dynamo Kyiv

Perusahaan konselor yang bekerja khususnya dengan beberapa perusahaan Eropa Utara yang bekerja di Asia Timur dan Tenggara itu mengatakan jika investasi asing itu menggapai puluhan juta dolar AS.

Walau China masih jadi tujuan investasi yang paling kuat untuk manufacturing, menurut Annell, banyak usaha saat ini berpindah untuk melakukan investasi di Asia Tenggara, terutamanya Vietnam.

Baca Juga : Hasil Liga Champions Tadi Malam, 28 29 September 2021

“Ketidaktentuan – tak ada yang serius tahu kondisi keseluruhnya, bagaimana hal tersebut akan berkembang, bagaimana hal tersebut akan diaplikasikan (dalam) beberapa waktu kedepan di kota dan propinsi Anda,” ucapnya, mencuplik pembicaraan dengan sekitaran 100 perusahaan.

Pekan kemarin, beberapa kota China dari beberapa kota di pusat ekspor selatan Guangdong ke Shenyang, Ibu Kota Propinsi Timur Laut Liaoning, sudah memerintah limitasi pemakaian listrik dengan sedikit atau bahkan juga tanpa pemberitahuan. Gerakan tiba-tiba ini sudah mendorong beberapa ekonom China untuk memangkas prediksi PDB mereka tahun ini.

Baca Juga : Aksi Begal, Polisi Tembak Mati Dua Begal Asal Lampung Timur

Untuk dimengerti, Propinsi Guangdong menciptakan ekspor paling banyak di China, sekitaran 23% dari keseluruhan untuk tahun ini sampai Agustus, berdasar data resmi. Propinsi Liaoning tempati posisi ke-16 dalam soal nilai export, yakni 1,6% dari keseluruhan export nasional. “Permasalahan yang semakin besar ialah jika ketidakjelasan ini kemungkinan berlanjut untuk dua kwartal kedepan,” tutur Annell.

Temukan Artikel Viral kami di Google News