SIGERMEDIA.COM – Update Harga Sawit Hari Ini Terbaru, TBS Turun 25% di 16 Provinsi. Harga CPO Terkini dipasar domestik dan internasional serta kabar kenaikan hingga penurunan komoditas Sawit TBS yang merata di seluruh Perkebunan Sawit.
Informasi kabar mengenai penurunan harga sawit hari ini Sabtu 29 Januari 2022 terjadi serentak di 16 Provinsi. Hal tersebut berdasarkan berita yang dikutip SIGERMEDIA.COM dari Bisnis.com mengenai penurunan harga sawit TBS.
Hal tersebut dilaporkan dari Apkasindo yang merupakan Asosiasi Petani Kepala Sawit Indonesia, terjadi penurunan harga tandan buah segar atau TBS yang signifikan setelah implementasi kebijakan domestic market obligation (DMO) dengan harga khusus atau domestic price obligation (DPO) sejak Kamis, (27/1/2022).
Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat Manurung mengidentifikasi penurunan harga TBS itu mencapai 27,5 persen yang terjadi di 16 provinsi perkebunan sawit milik petani.
Adapun, harga TBS saat ini berada di posisi Rp2.550 per kilogram atau terpaut relatif lebar dari harga sebelum kebijakan DMO sebesar Rp3.520 per kilogram. “Dan ini akan semakin melorot dalam 3 hari ke depan jika tidak teratasi,” kata Gulat, Sabtu (29/1/2022).
Baca Juga : Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) Menurut Para Ahli
Salah seorang agen pengepul sawit di kecamatan Babahrot, Yusran Adek saat dikonfirmasi Serambinew.com, membenarkan harga TBS yang terjun bebas dalam sehari tersebut.
“Ia benar, turunnya sangat drastis mencapai Rp 900 per kilo dari harga sebelumnya,” ujar salah seorang agen pengepul sawit di kecamatan Babahrot, Yusran Adek.
Akibat turun harga sawit dalam sehari itu, Yusran mengaku mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
“Saya rugi mencapai Rp 20 juta lebih, untung saja pembelian saya kurang kemarin, kalau pembelian sawit saya seperti biasa mencapai 100 ton per hari, maka bisa rugi mencapai Rp 90 juta,” terangnya.
Baca Juga : Cara Aktivasi Rekening PIP Kemdikbud Terbaru
Jika merujuk data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), volume ekspor CPO dan turunannya mencapai 34,2 juta ton sepanjang 2021.
Dengan demikian, lanjut Wisnu, pasokan CPO dengan harga Rp9.300 per kg setidaknya menjangkau sekitar 6,8 juta ton yang dipasok untuk kebutuhan domestik. “Volume ini untuk minyak goreng cukup.
Sementara itu, untuk kebutuhan industri, seperti bahan baku oleokimia dan biodiesel harga tetap normal [tidak terikat DPO],” kata Wisnu.
Kementerian Perdagangan memperkirakan kebutuhan minyak goreng pada 2022 mencapai 5,7 juta kiloliter (kl). Kebutuhan rumah tangga diperkirakan sebesar 3,9 juta kl yang terdiri atas 1,2 juta kl minyak goreng kemasan premium, 231.000 kl kemasan sederhana, dan 2,4 juta kl dalam bentuk curah. Adapun kebutuhan industri diperkirakan mencapai 1,8 juta kl.