Mi Ho bergegas menelepon ayahnya untuk mengabari hal ini karena merasa ada sesuatu yang sengaja disembunyikan pihak rumah sakit.
Mi Ho pun berencana akan mengambil darah Nam Ki Sung selaku mendiang pasien tersebut yang berada di kamar mayat rumah sakit secara diam-diam untuk dianalisis di BFN.
Beruntung ayah Mi Ho mempunyai kenalan teman dari Badan Forensik Nasional (BFN) sehingga pengajuannya akan lebih dipermudah.
Menurutnya hal ini bisa dilakukan mengingat Nam Ki Sung meninggal dalam waktu kurang dari dua belas jam.
Di malam harinya, Mi Ho menyusup ke dalam kamar mayat. Sialnya, pergerakannya ini ternyata diketahui oleh salah seorang staff keamanan.
Usai mengambil sampel darah, Mi Ho dikejutkan dengan kedatangan Kepala Perawat, seorang perawat, dan Direktur Rumah Sakit Universitas Gucheon.
Mereka memeriksa isi tas Mi Ho dan menggeledahnya, namun tidak ditemukan apapun di sana.
Kali ini Mi Ho lebih cerdik. Dia tahu hal ini bakal terjadi sehingga sengaja menyembunyikan sampel darah itu di sekitar mendiang Nam Ki Sung.
Setelah memastikan mereka pergi, barulah Mi Ho mengambil sampel darah itu untuk dianalisis.
Dan insiden nahas pun terjadi. Lift yang ditumpangi Mi Ho tiba-tiba macet. Dia pun panik dan menjadi semakin was-was dengan keselamatannya.