Bisnis  

IHSG Menguat, Efek Boris Johnson Mengundurkan Diri

Bursa Saham Hari Ini, IHSG Kembali Terkoreksi
Bursa Saham Hari Ini, IHSG Kembali Terkoreksi

SIGERMEDIA.COM – IHSG Menguat, Efek Boris Johnson Mengundurkan Diri. Indeks Harga Saham Gabungan turut mendapatkan efek positif saat penutupan sesi sore hari ini.

Penguatan IHSG dijalur Hijau ini tak lepas dari isu mudurnya Perdana Menteri , Boris Johnson yang tampaknya membawa dampak sensitif terhadap sisi perdagangan saham.

Baca Juga : Ini Dia Daftar Motor yang Dilarang Beli Pertalite

Seperti yang dikutip SIGERMEDIA.COM dari RTI, IHSG dibuka hari ini dengan indikasi pelemahan sebesar 12 poin atau 0,19% ke level 6.634m Indeks LQ45 juga ikut melemah 2 poin atau 0,27% ke level 944.

IHSG kemudian berbalik arah ke zona hijau pada pukul 09.05 JATS. IHSG naik 13 poin atau 0,20% ke level 6.659. Indeks LQ45 naik 1 poin atau 0,17% ke level 948.

Baca Juga : Lolos TKDN, HP Samsung Galaxy A04 Siap Meluncur Cek Spesifikasi Harganya

Pada penutupan perdagangan, IHSG masih terus menguat dan bertahan di zona hijau. IHSG menguat 6 poin atau 0,09% ke level 6.651. Di sisi lain Indeks LQ45 melemah dengan turun ke level 946.

Di sisi lain, berdasarkan riset Artha Sekuritas IHSG diprediksi Menguat. Secara teknikal candlestick sudah tertahan di support kuat lower Bollinger band dengan stochastic yang mencapai level jenuh jual.

Baca Juga : Simak Jadwal Semifinal Piala Presiden 2022

Diperkirakan pergerakan akan didorong terutama oleh saham big caps yang telah melemah sepekan terakhir. Pergerakan diperkirakan terbatas dikarenakan masih dibayangi kekhawatiran akan inflasi dan kenaikan suku bunga.

Sementara IHSG hari ini dibuka dua arah, Bursa Amerika Serikat ditutup Menguat. Dow Jones ditutup 31,037,88 (+0.23%), NASDAQ ditutup 11,361.85 (+0.35%), S&P 500 ditutup 3,845.08 (+0.36%). Wall Street menguat pada perdagangan Rabu setelah bergerak volatile sepanjang hari.

Baca Juga : Sinopsis Cinta Setelah Cinta Hari ini Kamis, 7 Juli 2022 di SCTV

Investor mencerna petunjuk baru tentang pendekatan bank sentral Amerika Serikat (AS) terhadap kebijakan suku bunga dan pertarungan inflasi yang dirinci dalam risalah pertemuan Federal Reserve bulan Juni.

Investor mencoba menilai dampak kenaikan suku bunga agresif terhadap pertumbuhan global. FOMC menilai bahwa peningkatan 50 bps atau 75 bps kemungkinan akan terjadi pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini.

Temukan Artikel Viral kami di Google News