Vaksin ini tidak dapat digunakan pada hewan yang sedang sakit atau tidak sehat, sehingga dapat memperburuk kondisi hewan tersebut.
Vaksin ini tidak dapat digunakan pada hewan yang sedang mengalami reaksi alergi terhadap komponen vaksin.
Vaksin ini dapat menyebabkan reaksi samping seperti demam, bengkak, dan nyeri di tempat suntikan.
Vaksin ini tidak dapat digunakan pada hewan yang sedang hamil atau sedang menyusui.
Vaksin ini tidak dapat digunakan pada hewan yang sedang mengalami gangguan sistem imun.
Vaksin ini tidak dapat digunakan pada hewan yang sedang mengalami penyakit serius seperti HIV, AIDS, atau kanker.
Perkembangan Vaksin Rabies Hingga Saat Ini?
Vaksin rabies telah dikembangkan sejak tahun 1885, ketika Louis Pasteur menciptakan vaksin yang terbuat dari virus rabies yang telah dilemahkan.
Pada tahun 1950-an, vaksin tersebut diperbaiki dengan menambahkan antigen yang lebih banyak sehingga meningkatkan efektivitasnya.
Pada tahun 1980-an, vaksin rabies yang digunakan di Amerika Serikat berubah menjadi vaksin inaktif yang terbuat dari virus yang telah dimatikan secara kimiawi.
Vaksin ini lebih aman dan tidak menyebabkan efek samping seperti yang terjadi pada vaksin yang terbuat dari virus yang dilemahkan.