PM Prayuth Umumkan Gelaran Pemilu Thailand Berlangsung 7 Mei

sumber : Antaranews.com
sumber : Antaranews.com

SIGERMEDIA.COM – Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha pada Selasa mengumumkan bahwa parlemen akan dibubarkan pada Maret dan pemilihan umum kemungkinan akan diadakan pada 7 Mei. Tanggal itu sebelumnya telah ditetapkan oleh komisi pemilihan umum Thailand.

Prayuth, yang mengambil alih kekuasaan lewat kudeta pada 2014, menyampaikan bahwa komisi pemilu membutuhkan waktu hingga akhir Februari untuk menyepakati kerangka waktu penyelenggaraan pemilihan.

Pembubaran parlemen pada Maret akan memberikan waktu yang cukup bagi para kandidat untuk mempersiapkan diri.

Para politisi di Thailand sudah berkampanye untuk menghadapi pemilu, yang hasilnya bisa mengecewakan pemerintah militer yang sudah berkuasa sembilan tahun dan para pendukung mereka di lingkaran kerajaan.

Jajak-jajak pendapat menunjukkan bahwa pendatang baru Paetongtarn Shinawatra (36), putri dan keponakan dari dua mantan PM terpilih, lebih populer ketimbang Prayuth (68).

Paetongtarn akan mewakili kubu oposisi Pheu Thai, jelmaan dari partai bentukan keluarga miliarder Shinawatra, yang telah meraih suara terbanyak dalam setiap pemilu sejak 2001.

Prayuth, yang memimpin pemerintahan koalisi 17 partai, telah beralih ke partai Bangsa Thai Bersatu (UTN), sedangkan penasihat militer dan wakilnya, Prawit Wongsuwan (77), akan mewakili partai Palang Pracharat yang kini berkuasa.

Juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri pada Selasa menyampaikan draf kerangka waktu, yang menunjukkan bahwa pemilu mungkin diadakan pada awal Mei dan hasilnya akan diumumkan pada awal Juli.

Parlemen yang baru akan memilih PM baru pada akhir Juli dan memilih anggota kabinet pada awal Agustus. Pemerintah Prayuth akan menjadi pemerintah sementara selama masa transisi.

Paetongtarn adalah putri termuda dari mantan PM Thaksin Shinawatra, yang memerintah pada 2001-2006. Dia juga keponakan dari mantan PM Yingluck Shinawatra, yang berkuasa sejak 2011 sebelum dikudeta oleh Prayuth pada 2014.

Paetongtarn pada akhir pekan lalu mengatakan bahwa intervensi militer telah membuat Thailand mundur. Dia menegaskan bahwa sudah waktunya bagi Thailand untuk menjalani reformasi lebih besar untuk mengatasi berbagai masalah.

Pemilu di Thailand akan menjadi tanda penting bagi masa depan negara tersebut. Pemilu ini akan menentukan siapa yang akan menjadi Perdana Menteri Thailand dan menentukan bagaimana pemerintahan Thailand akan berjalan di masa datang.

Dengan pemilu yang diadakan secara adil dan transparan, maka masyarakat Thailand akan mendapatkan kesempatan untuk memilih pemimpin yang mereka inginkan untuk memimpin negara mereka.

Temukan Artikel Viral kami di Google News