Surplus Neraca Perdagangan Juni 2023 Mencapai USD3,45 Miliar: Peningkatan Signifikan dalam Ekonomi Global

**Surplus Perdagangan Indonesia pada Juni 2023 Mencapai USD3,45 Miliar**

Jakarta, InfoPublik – Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2023 mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD3,45 miliar, meningkat dari surplus sebesar USD0,43 miliar pada bulan Mei 2023.

**Kondisi Perdagangan Indonesia di Bulan Juni**

Surplus perdagangan pada bulan Juni 2023 dipengaruhi oleh sektor nonmigas yang mencapai USD4,41 miliar, sementara sektor migas mengalami defisit sebesar USD0,96 miliar. Fokus utama pemerintah adalah mempercepat peningkatan ekspor nonmigas, termasuk ke pasar-pasar nontradisional.

Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, surplus perdagangan sebesar USD3,45 miliar pada bulan Juni 2023 telah meningkatkan capaian surplus neraca perdagangan secara kumulatif selama semester I tahun ini.

**Surplus Perdagangan dengan Negara Mitra Dagang**

Berdasarkan data, surplus perdagangan Indonesia terjadi dengan beberapa negara mitra dagang utama. Salah satunya adalah India, dengan nilai surplus sebesar USD1,12 miliar. Surplus terbesar dengan India didorong oleh komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), bahan bakar mineral/batubara (HS 27), serta logam mulia/perhiasan/permata (HS 71).

Selain itu, terdapat juga surplus perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) sebesar USD1,05 miliar dan Filipina sebesar USD0,83 miliar. Namun, pada bulan Juni 2023, Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara, seperti Australia (USD0,52 miliar), Thailand (USD0,20 miliar), dan Korea Selatan (USD0,16 miliar).

**Kondisi Surplus Perdagangan Semester I 2023**

Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada semester I 2023 (Januari-Juni) mencatatkan surplus sebesar USD19,93 miliar. Angka surplus tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai pada semester I 2022 yang mencapai USD24,99 miliar.

Surplus perdagangan tersebut didorong oleh sektor nonmigas sebesar USD28,73 miliar, sementara sektor migas mengalami defisit sebesar USD8,80 miliar. Meskipun masih terjadi surplus perdagangan pada semester I tahun ini, penurunan surplus dibandingkan dengan tahun sebelumnya tetap memerlukan perhatian dan penanganan ekstra dari semua pihak.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan fokus pada akselerasi peningkatan ekspor nonmigas, termasuk ke pasar-pasar nontradisional. Hal ini diharapkan dapat memperkuat neraca perdagangan Indonesia dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

Demikianlah informasi mengenai surplus perdagangan Indonesia pada bulan Juni 2023. Perlu diingat bahwa data ini bersifat dinamis dan dapat berubah seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi global maupun nasional. Tetap menjaga keseimbangan perdagangan menjadi tantangan yang harus terus dihadapi oleh pemerintah dan pelaku industri di Indonesia.

Temukan Artikel Viral kami di Google News