**Wakil Menteri Perdagangan Bahas Penyelesaian Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pacific dengan AS**
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga dan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Sarah Bianchi dari United States Trade of Representative (USTR) telah membahas target penyelesaian kerangka kerja ekonomi Indo-Pacific atau Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
Target Penyelesaian IPEF pada 2023
Pihak AS secara khusus menyatakan bahwa mereka memiliki target agar IPEF dapat diselesaikan pada tahun 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Bianchi menyatakan bahwa AS berharap IPEF dapat selesai pada tahun ini. Sementara itu, Indonesia menekankan pentingnya komitmen akses pasar, terutama dalam hal bahan mineral kritis (critical minerals), agar mendapatkan manfaat nyata.
Investasi AS dalam Proyek Transisi Energi
Wamendag Jerry menambahkan bahwa Indonesia mengajak investor AS untuk menanamkan investasinya dalam proyek transisi energi. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan ekonomi hijau dan hilirisasi dalam bidang ekstraksi bahan mineral kritis dan bahan baku lain yang dibutuhkan dalam sektor energi bersih, seperti sebagai komponen baterai untuk kendaraan listrik.
IPEF dan Tantangan Global
IPEF merupakan pernyataan politik untuk mengatasi berbagai tantangan global dalam meningkatkan kerja sama ekonomi AS di kawasan Indo Pasifik. Terdapat empat pilar dalam IPEF, yaitu perdagangan, rantai pasok, ekonomi bersih, dan ekonomi berkeadilan.
Negara-negara yang bergabung dalam IPEF adalah AS, Australia, Brunei Darussalam, Filipina, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Fiji. Setiap negara mitra dapat memilih untuk ikut dalam salah satu pilar atau seluruh pilar. Indonesia sendiri menyatakan bergabung dalam keseluruhan pilar.
Jadwal Putaran Perundingan IPEF
Putaran ke-4 perundingan IPEF telah selesai digelar pada 9-5 Juli 2023 di Busan, Korea Selatan. Sedangkan putaran ke-5 diagendakan akan dilaksanakan pada bulan September 2023 di Thailand.
Permintaan Fleksibilitas dari Indonesia
Indonesia juga meminta fleksibilitas dari pihak AS terkait dengan pembahasan perundingan. Hal ini berkaitan dengan ketentuan-ketentuan baru bagi negara anggota yang cukup sensitif terhadap kebijakan nasional.
Isu Bahan Mineral Kritis dalam Pilar Perdagangan
Duta Besar Bianchi menjelaskan bahwa isu bahan mineral kritis akan dibahas dalam pilar perdagangan berdasarkan hasil Pertemuan Tingkat Menteri IPEF di Detroit, AS pada bulan Mei lalu. AS akan mengeksplorasi pembahasan lebih lanjut dalam Pilar 1. AS juga menekankan pentingnya komitmen yang tinggi dari negara anggota dalam menerapkan standar lingkungan dan ketenagakerjaan.
Perdagangan antara AS dan Indonesia
Menurut data Kementerian Perdagangan, AS merupakan negara tujuan ekspor kedua dan asal impor keenam bagi Indonesia pada tahun 2022. Neraca perdagangan antara kedua negara tersebut mencatat surplus sebesar USD16,6 miliar bagi Indonesia.
Pada tahun 2022, ekspor Indonesia ke AS mencapai USD28,2 miliar dan didominasi oleh minyak sawit, alas kaki kulit, alas kaki bahan kain, ban, dan krustasea. Sementara itu, impor Indonesia dari AS mencapai USD11,6 miliar dan didominasi oleh kedelai, residu pati, susu dan krim, kapas, dan tepung.
Investasi AS di Indonesia
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), AS merupakan sumber keenam investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI) di Indonesia pada tahun 2022. Investasi AS selama periode 2018-2022 mencapai USD8,52 miliar yang terdiri dari 4.691 proyek.
Demikianlah pembahasan mengenai pertemuan antara Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dan Duta Besar AS Sarah Bianchi mengenai penyelesaian kerangka kerja ekonomi Indo-Pacific atau IPEF. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua negara serta meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan Indo Pasifik.