Pasar Minuman Air Mineral Bersaing, Produsen Berlomba Memikat Konsumen

**Pasar Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia: Persaingan Merek dan Strategi Pemasaran**

Pasar Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Data dari Statista menunjukkan bahwa nilai pasar AMDK di Indonesia pada tahun 2022 mencapai US$10,24 miliar atau sekitar Rp152 triliun, menjadikannya pasar AMDK terbesar kelima di dunia. Statista juga memprediksi angka ini akan terus tumbuh sebesar 26,5% dalam lima tahun ke depan, mencapai US$12,95 miliar.

Besar pangsa pasar AMDK di Indonesia membuat produsen AMDK berlomba-lomba untuk menarik konsumen dan memenangkan potensi penjualan yang besar. Menurut Indrawan Nugroho, seorang pakar manajemen dan inovasi, dalam siaran pers yang diterima pada Rabu (19/7/2023), terdapat 900 perusahaan AMDK di Indonesia dengan 2000 merek yang beroperasi di pasar ini.

Berbagai merek AMDK menggunakan strategi pemasaran yang berbeda untuk memikat hati dan dompet masyarakat Indonesia. Sebagai contoh, Le Minerale menggunakan strategi pemasaran edukatif yang menekankan manfaat air mineralnya yang mengandung unsur mineral baik. Sementara itu, Cleo mengklaim bahwa airnya mengandung oksigen murni yang seimbang sehingga memberikan kesegaran. Setiap merek AMDK juga meluncurkan produk dengan perbedaan yang mencolok, seperti kemasan gallon PET tanpa Bisphenol A (BPA), zat karsinogenik yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia. Dalam hal ini, Aqua, yang menggunakan galon berbahan polikarbonat dan mengandung BPA, merasa kebingungan menghadapi persaingan ini.

Persaingan di industri AMDK menarik perhatian banyak pakar bisnis yang memberikan analisisnya. Indrawan menyebutkan bahwa persaingan ini mirip dengan kisah David melawan Goliath, yang menggambarkan bagaimana pihak yang lemah dan tidak dianggap mampu mengalahkan musuh yang lebih kuat dan berpengalaman. Kisah ini juga dapat ditemukan dalam berbagai bidang, termasuk bisnis. Ketika merek baru muncul dan berhasil merebut pangsa pasar pesaing lama, itu disebut sebagai momen David melawan Goliath.

Indrawan, selaku pendiri dan CEO perusahaan, menilai bahwa para pesaing baru di pasar AMDK telah mengguncang dominasi perusahaan air minum mineral yang telah menguasai pasar Indonesia selama ini. “Apa yang membuat kisah ini semakin menarik adalah gerakan massal dan strategis dari para pemain kecil di industri ini yang berusaha mengguncang dominasi perusahaan besar. Ini adalah kisah David melawan Goliath,” jelas Indrawan.

Agus Hermanto, seorang dosen Periklanan di Universitas Muhammadiyah Jakarta, menjelaskan bahwa merek-merek AMDK baru sangat aktif dalam berkomunikasi dan membangun branding. Mereka tidak hanya berkomunikasi dengan pengguna, tetapi juga aktif mempromosikan merek mereka ke berbagai tingkatan saluran distribusi, termasuk pedagang kecil, pedagang besar, dan wholesaler. Hal ini berbeda dengan perusahaan-perusahaan besar yang merasa sudah mapan dan tidak melakukan hal tersebut.

Melihat kelemahan pesaingnya, produk-produk AMDK baru aktif berkomunikasi dengan memberikan manfaat tambahan kepada para distributornya, termasuk pedagang kaki lima yang menjual air minum langsung kepada konsumen. Salah satu contohnya adalah induk perusahaan merek air mineral di Kota Bogor, yang aktif melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan membangun fasilitas foodcourt untuk UMKM secara cuma-cuma, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor. Setelah selesai dibangun, foodcourt tersebut diserahkan secara gratis kepada dan dikelola oleh koperasi pedagang foodcourt, tanpa ada biaya pembangunan yang dibebankan kepada pedagang.

Dalam persaingan AMDK ini, terdapat tiga pelajaran penting yang dapat dipetik. Pertama, adaptasi konsumen terhadap produk dapat mendorong pertumbuhan industri. Kedua, menjaga kualitas dan melakukan inovasi produk sangat penting dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Ketiga, etika dan integritas bisnis juga merupakan hal yang penting. Perselisihan antara perusahaan AMDK di meja pengadilan terkait dugaan praktik monopoli menunjukkan betapa pentingnya menjalankan bisnis dengan cara yang adil dan etis.

Foto: Istimewa.

Temukan Artikel Viral kami di Google News