Dahlan Iskan Sebut BUMN Infrastruktur Haus Hingga Kerongkongan, Akan Bangkrut?

SIGERMEDIA.COM – Eks Menteri BUMN periode 2011-2014, Dahlan Iskan menyebut beberapa perusahaan BUMN infrastruktur haus hingga kerongkongan. Pasalnya kinerja perusahaan pelat merah tersebut mengalami penurunan laba bersih yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

“Semoga SWF (Lembaga Pengelola Investasi) segera ada jalan. Dana dari Amerika, UEA, Jepang, dan Kanada segera masuk. Ada yang sudah haus sampai kerongkongan.” Kata Dahlan Iskan dalam situs miliknya, Disway.id, dikutip pada Selasa (6/4/2021).

Baca Juga: Pangkas BUMN Hingga Tersisa 41 Perseroan Saja, Apa Tujuan Erick Thohir?

Lantas ia mencontohkan salah satu perusahaan seperti PT Wijaya Karya (WIKA) yang mencatatkan penurunan laba sangat signifikan pada 2020 sebesar 2,2 triliun kemudian menjadi 200 milyar. Sama halnya dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) yang labanya 800 milyar menjadi 128 milyar. Begitu juga dengan BUMN infrastruktur lainnya.

“Pekerjaan infrastruktur memang gegap gempita tahun-tahun terakhir. Tapi tetaplah . Punya perilakunya sendiri. Perilaku itu bersumber dari satu napas: uang.” Tandasnya.

Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Tak Kedepankan Bisnis Vaksin

Menurut Dahlan, pekerjaan BUMN infrastruktur banyak sekali. Sebagian BUMN Infrastruktur harus memiliki modal besar sehingga mereka ada yang memilih jadi kontraktor saja. Namun ada BUMN yang ambisius, ingin memiliki tol sekaligus mengerjakannya.

“Tapi ada BUMN yang ambisius sekali. Memiliki tol itu sekaligus mengerjakannya. Uang bisa dicari kata mereka.” Ujar Dahlan.

Baca Juga: Erick Thohir: MES Siap Kolaborasi Optimalkan Ekonomi Syariah Indonesia

Namun Dahlan berpendapat, masih tetap ada jalan keluar bagi BUMN infrastruktur. Misalnya menjual jalan tol yang dimiliki, pasti merubah kerugian menjadi laba.

“Tapi siapa yang mau beli jalan tol dimasa yang begini sulit? Tentu ada saja orang yang kelebihan uang. Masalahnya tinggal ini, mau dijual dengan harga berapa?” Dahlan bertanya-tanya.

Dahlan Iskan berpendapat, merosotnya kinerja keuangan perusahaan-perusahaan BUMN infrastruktur sebagian besar akibat termakan bunga yang tinggi.

Temukan Artikel Viral kami di Google News