SIGERMEDIA.COM – Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Teten Masduki mengatakan bahwa kontribusi ekspor UMKM Indonesia masih rendah. Ia mengatakan bahwa kontribusi ekspor UMKM dalam negeri hanya 14,37 persen.
Teten mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan UMKM Indonesia masih sulit untuk menembus pasar ekspor. Mulai dari minimnya pengetahuan hingga kendala biaya dan logistik.
“Minimnya pengetahuan tentang pasar luar negeri, kualitas produk, kapasitas produksi, biaya sertifikasi yang tidak murah, hingga kendala logistik.” Tutur Teten, dalam webinar Konferensi 500K Eksportir Baru, pada Senin (19/4/2021).
Baca Juga: Jozeph Paul Zhang Mengaku Dirinya Nabi Ke-26 dan Menantang Dipolisikan
Ia mengatakan bahwa angka kontribusi yang hanya 14,37 persen membuat Indonesia jauh tertinggal dengan negara-negara APEC.
“Kontribusi ekspor UMKM masih relatif rendah, yaitu 14,37 persen. Tetapi ini masih tertinggal dari negara-negara APEC, bahkan APEC sudah mencapai 25 persen.” Ujarnya.
Menurut Teten, sebenarnya UMKM memiliki banyak produk potensial untuk diekspor, mulai dari sektor pertanian, perikanan, furniture, kosmetik, produk herbal, busana muslim, dan lainnya. Namun semua itu masih belum maksimal karena sejumlah kendala yang dialami.
“Saya kira problem-problem ini sudah lama kita ketahui. Hanya saja kita perlu bergerak mencari solusi terhadap masalah ini. Kolaborasi saya kira bisa mencari solusi dengan cepat terhadap masalah-masalah ini.” Tandasnya.